CV. Indigo Biru Baru
Dusun II, Puron, Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57563
Peneliti dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sebelas Maret (LPPM UNS) Solo, Jawa Tengah, mengembangkan pewarna batik alami.
Penjualannya sudah bisa menembus pasar luar negeri seperti Jepang, dan Malaysia meskipun masih skala kecil.
Riset pewarna alami tersebut saat ini telah memasuki fase ekspansi pasar. CV Indigo Biru Baru yang berada Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah, perusahaan di bawah koordinasi Badan Pengelola Usaha UNS, telah menggunakan produk pewarna alami untuk produk batik serta politur air.
Pewarna alami tersebut berasal dari daun indigofera yang menghasilkan warna biru, kayu secang untuk warna kuning, serta tanaman bixa untuk warna merah.
Warna biru berasal dari tanaman indigofera, yang dibuat dari ekstrak daunnya menjadi pasta.
Dari 10 kg daun indigofera menghasilkan 1 kg pasta pewarna alam. Pasta tersebut mampu mewarnai empat potong kain dengan lebar 2,5 meter. Menariknya, proses pembuatan pewarna alami tersebut tidak meninggalkan limbah.
Dari ekstrak daun menghasilkan limbah tapi limbahnya diolah menjadi biogas dan pupuk. Saat ini sudah ada petani yang menanam indigofera dan menjualnya.
No comments:
Post a Comment