TPA Winong Boyolali
Dalam sehari di Kabupaten Boyolali baru bisa mengangkut 60 hingga 70 ton sampah. Sementara Unit Pelaksana Teknis Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Winong, Boyolali baru bisa memproses lima sampai enam ton per hari.
Sampah yang masuk ke TPA rata-rata 70 ton per hari dengan komposisi 40 persen organik, 60 persen anorganik. Dari 70 ton sampah tersebut baru bisa diproses 5-6 ton perhari untuk diolah menjadi pupuk kompos.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, produksi sampah di kabupaten yang dikenal dengan sebutan Kota Susu ini dalam sehari mencapai 234 ton/hari. Angka itu merupakan estimasi hasil survei di mana setiap orang menghasilkan sampah 0,24 kg/hari, sedangkan jumlah penduduk Boyolali 947.579 jiwa.
Sementara itu, sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Winong di Kecamatan Boyolali Kota rata-rata 58 ton/hari. Sedangkan pengurangan sampah melalui 3R (reuse, reduce, and recycle) sekitar 9 ton/hari (2,28%).
TPA Winong yang merupakan satu-satunya TPA di Boyolali seluas 3,7 ha
pelayanannya masih sangat terbatas untuk sampah dari Boyolali kota dan
sekitarnya. Selain itu TPA Winong juga sudah overload.
Saran :
- Pemerintah Kota Boyolali bisa bekerja sama dengan investor / pihak swasta yang ingin berinvestasi di bidang penanganan dan pengolahan sampah sehingga tidak perlu masuk dalam APBD.
- Di setiap kecamatan dibangun TPA sehingga tidak hanya satu TPA di Winong.
- akan lebih hemat biaya operasional / BBM untuk mobil pengangkut sampah, karena jika di setiap kecamatan ada TPA nya akan lebih dekat dan murah dalam sisi penanganan dan biaya.
- lahan di Boyolali masih sangat banyak dan luas untuk bisa dipilih lokasinya yang tidak mengganggu masyarakat.
No comments:
Post a Comment