Perkembangan komputer dan perangkat pendukung lainnya yang membuat data-data digital semakin banyak digunakan. Terdapat sejumlah faktor yang membuat data digital (seperti : audio, citra, video, dan teks) semakin banyak digunakan, antara lain:
- Mudah diduplikasi dan hasilnya sama dengan aslinya.
- Murah untuk penduplikasian dan penyimpanan.
- Mudah disimpan untuk kemudian diolah atau diproses lebih lanjut.
- Serta Mudah didistribusikan, baik dengan media disk maupun melalui
jaringan seperti Internet.
Sejarah Steganografi
Steganografi telah digunakan sejak sekitar 2.500 tahun yang lalu untuk kepentingan politik, militer dan diplomatik. Catatan pertama tentang steganografi ditulis oleh Herodotus, yaitu seorang sejarawan Yunani. Herodatus mengirim pesan rahasia dengan menggunakan kepala budak atau prajurit sebagai media. Caranya dengan menuliskan pesan di atas kepala budak yang telah dibotaki, ketika rambut budak telah tumbuh, budak tersebut diutus untuk membawa pesan rahasia di balik rambutnya.Sementara itu penggunaan Steganografi oleh bangsa Romawi dilakukan dengan menggunakan tinta tak-tampak (invisible ink) untuk menuliskan pesan. Tinta tersebut dibuat dari campuran sari buah, susu, dan cuka. Jika tinta digunakan untuk menulis maka tulisannya tidak tampak. Tulisan di atas kertas dapat dibaca dengan cara memanaskan kertas tersebut.
Di era modern, teknik steganografi menjadi populer setelah kasus pemboman gedung WTC pada 11 September 2001 di Amerika Serikat. Pada saat itu, teroris menyembunyikan pesan-pesan kegiatan terornya dalam berbagai media yang dapat dijadikan penampung untuk menyembunyikan file seperti pada image, audio dan video. Pada peristiwa tersebut disebutkan bahwa para teroris menyembunyikan peta-peta dan foto-foto target dan juga perintah untuk aktivitas teroris di ruang chat sport, bulletin boards porno dan website lainnya.
Perbedaan Steganografi dan Kriptografi
Diantara Steganografi dan Kriptografi memiliki perbedaan yang terletak pada hasil keluarannya. Pada Kriptografi biasanya data memiliki perbedaan dengan data yang aslinya dan biasanya data seolah-olah disamar-samarkan atau berantakan sehingga informasi yang terkadung tidak diketahui, namun dapat di dekripsi bila ingin di kembalikan dalam bentuk aslinya. sedangkan Steganografi memiliki hasil yang sama/kembar antara data yang telah disteganografi dan data aslinya namun keduanya hanya bisa di lihat oleh indra visual (mata) tetapi jika dilihat oleh komputer dapat dengan jelas perbedaan antara sebelum proses dan setelah proses.Download pdf : Kombinasi Teknik Kriptografi dengan Teknik Steganografi
Artikel terkait : Cryptol, Bahasa Pemrograman Khusus Kriptografi
Penutup
Dengan solusi steganografi, maka pada prinsipnya masalah yang terkait dengan hak cipta dan kepemilikan dapat dipecahkan, hal ini mengacu pada sifatdasar steganografi yaitu menyembunyikan pesan. Namun demikian steganografi bukan solusi tunggal untuk menyelesaikan masalah tersebut, Watermarking dan Kriptografi dapat pula dijadikan sebagai solusi bersama untuk mengatasi masalah hak cipta dan kepemilikan.
Sumber :
No comments:
Post a Comment