Ekonomi transportasi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan transportasi untuk kebutuhan produksi, distribusi dan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah perlu mengedepankan pentingnya transportasi sebagai urat nadi perekonomian. Ekonomi transportasi meliputi prinsip-prinsip analisis dan penerapan konsep ekonomi teknik dalam penggunaan / pengoperasian moda transportasi, optimalisasi lalu lintas serta investasi pada infrastruktur transportasi termasuk mengidentifikasi dan meng-kuantifikasi parameter-parameter biaya dan manfaat, seperti biaya investasi, operasi dan pemeliharaan, nilai waktu, biaya operasi kendaraan, dan besaran ekonomi lainnya, memperhatikan aspek akuntansi yang perlu dilakukan dalam kajian infrastruktur transportasi, serta menerapkan beberapa metoda kajian kelayakan investasi.
Hubungan erat antara ekonomi dan transportasi
Core atau inti hubungan diantara keduanya ada dua hal yaitu pergerakan orang dan atau barang dan level aksesibilitas. Pergerakan orang dan atau barang timbul karena adanya derivated demand atau permintaan turunan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang mengharuskan adanya perpindahan, dimana dengan perpindahan itu tentunya akan menghasilkan suatu nilai atau value yang dapat berbentuk bermacam macam, mulai dari uang, kepuasan, kebergunaan dan lain lain. Dan nilai atau value tersebut mulai dari suatu hal yang dapat diukur hingga suatu yang tidak dapat diukur karena menyangkut suatu hal yang abstrak, seperti kepuasan, semua hal yang terkait value tersebut dapat dikatakan membawa peningkatan secara ekonomi, apapun bentuknya.
Transportasi juga akan menentukan level of aksesibilitas dari suatu daerah, yang menggambarkan tingkat kemudahan suatu daerah dicapai atau di akses dari daerah lainnya. Semakin mudah daerah tersebut dicapai maka semakin tinggi level aksesibilitasnya demikian juga sebaliknya semakin sulit daerah tersebut dicapai maka semakin rendah level aksesibilitasnya. Dan tingkat kemudahan untuk mencapai suatu daerah sangat ditentukan oleh sarana dan prasarana transportasi yang ada. Level of service akan sangat berpengaruh terhadap perekonomian, karena dengan level of service yang tinggi akan sangat memudahkan aktivitas perekonomian terutama pergerakan barang dan jasa dalam rangka meng-create value atau nilai.
JARINGAN JALAN
Pertumbuhan jaringan jalan seringkali tidak mampu berpacu dengan pertambahan kendaraan,terutama sekali kendaraan pribadi sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas pada daerah-daerah tertentu. Seringkali dijumpai kemacetan lalu lintas terutama sekali pada waktu-waktu sibuk yang menunjukkan bahwa volume lalu lintas telah melampaui kapasitas jaringan jalan.Perkembangan ekonomi dan industri yang cepat disertai pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan dua masalah. Yang pertama meningkatkan kebutuhan kendaraan baik kendaraan niaga, umum, maupun pribadi. Pendapatan daerah yang meningkat, cenderung meningkatkan kebutuhan jumlah kepemilikan kendaraan. Yang kedua akan meningkatkan kebutuhan jalan untuk perjalanan. Dalam memenuhi kebutuhan lalu lintas ditemui kesulitan khususnya di kota-kota lama,karena jalan-jalan yang sudah ada, pada umumnya sempit dan di sekitarnya sudah berdiri bangunan-bangunan industri, serta pertumbuhan penduduk muncul, karena pusat kegiatan bisnis dan industri ada di tengah kota, sehingga pengaturan kembali peruntukan lahan yang baru menjadi sulit.
KEBUTUHAN JALAN
Metode pemecahan masalah untuk mengakomodasikan kebutuhan lalu lintas adalah dengan meningkatkan suplai, membuat jalan baru, atau dengan melebarkan dan meningkatkan jalan yang sudah ada. Terdapat pula suatu metode pemecahan masalah yang lainnya adalah dengan membatasi demand, atau dengan cara meningkatkan biaya operasi kendaraan, misalnya memasuki daerah pusat kota harus membayar (sistem tol) atau menaikkan biaya parkir.
Metode pemecahan masalah yang kedua tersebut hanya tepat berlaku untuk kota yang memang sibuk seperti Jakarta. Untuk kota Semarang, Surakarta, Demak, Padang, dan daerah yang relatif sepi, metode pemecahan masalah yang pertama lebih tepat. Di samping pertimbangan di atas,pertimbangan pembebasan lahan di kota besar adalah sulit dan mahal, sedangkan di kota kecil seperti Surakarta, Demak dan Padang relatif lebih mudah dan biaya pembebasan tanah relatif lebih murah.
Guna menunjang aktivitas pergerakan arus barang dan penumpang serta dalam rangka meningkatkan arus pelayanan dalam kota, serta mencegah lalu lintas yang padat di dalam kota khususnya akibat angkutan antar kota (regional) masuk ke dalam kota yang akan memperparah kondisi kemacetan lalu lintas, maka diperlukan studi kelayakan jalan baru dan flyover di dalam kota. Dalam hal ini, studi tersebut untuk mengetahui kelayakan dari jalan baru yang dibutuhkan untuk menunjang pembangunan dan pengembangan kota dan daerah.
ANALISIS KONDISI JARINGAN JALAN
Analisis terhadap sistem jaringan jalan yang ada secara menyeluruh yang dapat dijadikan dasar bagi model pengembangannya, di antaranya meliputi :
- Analisis struktur dan sistem jaringan jalan yang ada.
- Analisis lalu lintas dan permasalahannya.
- Analisis mobilitas dan aksesibilitas dari sistem jaringan jalan yang ada.
- Analisis penyediaan sistem transportasi.
- Analisis permasalahan yang berkaitan dengan pengembangan jaringan jalan.
No comments:
Post a Comment