Pengertian Ekonomi Kependudukan
Terdapat dua aspek pengertian ekonomi kependudukan (Ananta, A, dkk, 1986). Pertama, ekonomi kependudukan pada prinsipnya adalah ilmu yang mengkaji keterkaitan antara variabel ekonomi dengan variabel demografi, (sebagaimana yang telah dinyatakan pada sub bab 1.2.).
Dalam pengertian ini ekonomi kependudukan adalah ilmu yang mengkaji tentang bagaimana dampak perekonomian terhadap dinamika penduduk dan dampak dinamika penduduk terhadap perekonomian. Kedua,ekonomi kependudukan adalah ilmu yang menganalisis dinamika penduduk dengan menggunakan teori, pendekatan dan alat analisis ekonomi. Pengertian dinamika penduduk mencakup perubahan jumlah, struktur dan persebaran penduduk yang diakibatkan oleh variabel fertilitas, mobilitas dan mortalitas.
Dalam pengertian pertama, pada prinsipnya ekonomi kependudukan mengkaji tentang posisi penduduk dalam pembangunan ekonomi.Dalam konteks ini, penduduk dapat diposisikan sebagai pelaku (input produksi) pada proses pembangunan dan sebagai penikmat (konsumen) dari output (hasil-hasil) pembangunan.
Sebagai input produksi, penduduk merupakan penyedia tenaga kerja dalam proses pembangunan ekonomi.Perubahan-perubahan dalam variabel demografi (fertilitas, mortalitas, migrasi) akan mempengaruhi perubahan-perubahan kuantitas, kualitas dan sebaran tenaga kerja. Pada tahap selanjutnya perubahan-perubahan kuantitas, kualitas dan sebaran tenaga kerja akan mempengaruhi pembangunan ekonomi.Dalam konteks ini dapat dikemukakan bahwa analisis ekonomi ketenagakerjaan pada dasarnya merupakan bagian dari ekonomi kependudukan.
Dalam posisi penduduk sebagai penikmat hasil-hasil pembangunan, kajian ekonomi kependudukan dapat dibedakan atas:
- Kajian tentang dampak pembangunan ekonomi dan perubahan-perubahan sumber daya alam/ekonomi terhadap dinamika penduduk (perubahan-perubahan jumlah, struktur dan persebaran penduduk).
Dalam perkembangannya,khususnya kajian ekonomi terhadap terbatasnya sumber daya alam jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, kemudian lebih banyak dibahas dalam ekonomi lingkungan.
- Kajian mengenai dampak pembangunan ekonomi terhadap karakteristik ekonomi penduduk. Persoalan-persoalan seperti kemiskinan, ketimpangan distribusi pendapatan dan sebagainya pada awalnya juga merupakan kajian ekonomi kependudukan. Namun demikian, kajian-kajian tersebut kemudian terus berkembang sampai akhirnya muncul sebuah kajian tersendiri yang dinamakan dengan ekonomi pembangunan ( d e v e l o p m e n t e c o n o m i c s ) .
Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa pada pengertian pertama, ekonomi kependudukan pada dasarnya mencakup topik-topik yang dibahas dalam ekonomi ketenagakerjaan, ekonomi lingkungan dan ekonomi pembangunan. Namun karena kajian tentang ekonomi ketenagakerjaan, ekonomi lingkungan dan ekonomi pembangunan sudah berkembang demikian pesatnya, maka topik-topikyang dibahas dalam ekonomi kependudukan menjadi lebih spesifik ke arah variabel dinamika penduduk yaitu fertilitas, mortalitas, migrasi, penuaan penduduk dan sebagainya.
Hal ini dapat dilihat berbagai topik-topik yang diangkat dalam penelitian ekonomi kependudukan belakangan ini. Diantaranya adalah:
- dampak ekonomi terhadap penurunan mortalitas dan fertilitas;
- penyebab dan konsekuensi dari penurunan kelahiran dan dampak dari perubahan struktur umur dan komposisi demografi terhadap perekonomian;
- keterkaitan antara siklus perekonomian dan perkawinan, fertilitas, mortalitas dan migrasi, dan
- berbagai studi mengenai keluarga dan pasar kerja, pola migrasi, isu-isu kematian dan kesehatan.
Pada pengertian k e d u a, penduduk tidak hanya sebagai bagian pasif dari analisis ekonomi melainkan sebagai subyek yang dikaji dengan menggunakan peralatan ekonomi. Dalam pengertian kedua ini, ekonomi kependudukan menganalisis dinamika penduduk dengan menggunakan peralatan ekonomi.Misalnya kajian fertilitas melalui analisis permintaan dan penawaran dengan memanfaatkan diantaranya konsep ekonomi tentang marginal utility dan marginal cost. Misalnya juga kajian mortalitas melalui kajian-kajian ekonomi kesehatan dengan memanfaatkan konsep benefit-cost ratio.
No comments:
Post a Comment