GRATIS DAN TERBUKA UNTUK UMUM
Menampilkan:
- Semarak Candrakirana Art Center (Solo)
- Sanggar Sarwi Retno Budaya (Solo)
- Sanggar Krida Budaya (Solo)
- Sanggar Metta Budaya (Solo)
- Kinarya Soerya Soemirat Pura Mangkunegaran (Solo)
- Sanggar Orek (Solo)
- Sanggar Sang Citra (Solo)
- Sanggar Seni Putra Bongas (Banyumas)
- Sanggar Satria (Wonosobo)
- Sanggar Pradnya (Pacitan)
Dalam mengekspresikan karya-karyanya, seniman membutuhkan sebuah wadah atau panggung untuk menumpahkan ide, gagasan dan imajinasinya. Ya semua ini terlihat dalam Semarak Budaya Indonesia 2019 yang merupakan sebuah pagelaran yang menjadi rumah besar sanggar-sanggar seni di Indonesia yang dibangun untuk menciptakan ruang apresiasi dan aktualisasi bagi kehidupan sanggar-sanggar tari.
Pagelaran ini tidak mempunyai tema yang spesifik, sehingga sanggar-sanggar yang tampil membawakan karya baru yang memiliki ciri khas dari sanggar itu sendiri dan pastinya beda-beda sehingga hasilnya pagelaran ini sarat dengan keragaman seni tari.
Pagelaran ini digagas pertama kali oleh Ibu Ira Kusumorasri, yang ingin membuat wadah sebagai ajang silaturahmi sanggar-sanggar yang ada di Solo yang kemudian malah berkembang se-Jateng dan Indonesia. Dan yang ditampilkan selalu karya-karya terbaik dari sanggar-sanggar yang tampil.
Semarak Budaya Indonesia 2019 sudah memasuki tahun ke 6 yang diselenggarakan oleh Pemuda Indonesia Kreatif (PIK) yang didukung oleh Sanggar Semarak Candra Kirana Art Center, PLN, ABG Production dan Disporapar Jawa Tengah di Dalem Joyokusuman, Jalan Gajahan, Gajahan, Kec. Pasar Kliwon Solo, Jawa Tengah.
Dalem Joyokusuman dulunya Dalem Pangeran Joyokusuman, yang sekarang dikelola oleh Pemkot Solo untuk menjadi sebuah taman budaya Surakarta. Saat ini masih dalam tahap renovasi yang ke depannya dilengkapi fasilitas-fasilitas pendukung yang seterusnya diserahkan dan dikelola oleh Dinas Pariwisata Pemkot Surakarta. Diharapkan kedepannya tempat ini dijadikan ekspresi para seniman dan tempat berdiskusi yang berhubungan dengan keragaman seni budaya Indonesia.
Selain konsep yang ditawarkan, lokasi tempat pagelaran juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dimana biasanya acara ini digelar di Balaikambang, pada tahun ini digelar di Dalem Joyokusuman Solo dengan alasan bahwa lokasi ini mempunyai nilai heritage yang layak dihidupkan untuk sebuah pagelaran seni.
SBI menjadi sebuah acara yang berkelanjutan tiap tahunnya dengan harapan di kemudian hari mampu mengajak para pemuda Indonesia untuk dapat mengapresiasi ragam seni budaya Indonesia yang sarat akan keanekaragaman seni budaya tradisi yang mempunyai akar yang kuat.
Memang peserta sementara ini masih terbatas Jawa Tengah dan Jawa Timur saja, tetapi ini semua kedepannya tidak menutup kemungkinan luar 2 daerah ini, dan ini semua menjadi bagian evaluasi panitia. Peserta yang tampil merupakan undangan dari panitia dan proses tarian ini sampai tampil melalui kurasi kurang lebih 2 bulan.
Acara dibuka dengan lagu Indonesia Raya yang kemudian dirangkai dengan sambutan dari ketua panitia (Apriza Rizal Naim SH), Perwakilan PLN Unit Layanan Surakarta (Didik Supriyadi), Walikota Surakarta yang diwakili oleh Sekda Pemkot Solo (Ir. Ahyani) sekaligus sebagai pembuka acara ini dengan tanda pemukulan Kenong secara bersama-sama.
Acara ini digelar selama dua hari, Jumat dan Sabtu tanggal 29-30 Nopember 2019, dimana pada tanggal 29 Nopember 2019 dibuka oleh Semarak Candra Kirana Solo (Tari Matran Aji). Sanggar Metta Budaya Solo (Tari bedayan Luhuring Driya), Sanggar Satria Wonosobo (Tari Palapa), Sanggar Orek Solo (Tari Eksotika Nusantara), Sanggar Metta Budaya Solo (Tari Laskar Bhayangkari), Sanggar Satria Wonosobo (Tari Genggongan) dan ditutup dari Sanggar Tari Kinarya Soerya Soemirat Pura Mangkunegaran Solo (Tari Indonesia Gemilang).
Kemudian pada tanggal 30 November 2019 diawali dari Sanggar Sang Citra Solo (Tari Dewa Ruci), Sanggar Pradnya Pacitan (Tari Panji Barang Kentrung), Sanggar Seni Puta Bongas Banyumas (Tari Emut-Emut Ngemut), Sanggar Krida Budaya Solo (Tari Buntara Malwa Wirasena) dan ditutup dengan Sanggar Sarwi Retno Budaya Solo (Tari Maharsukma).
Nilai kearifan seni budaya di Semarak Budaya Indonesia 2019 yang ingin ditampilkan, karena Solo terkenal dengan budayanya yang kuat, sehingga banyak tarian yang ditampilkan bercirikan gaya Surakarta dan Jawa Tengah. Tetapi kembali lagi, SBI ini menjadi ajang seni budaya yang kedepannya ingin menjangkau seluruh seni budaya Indonesia.
Semarak Budaya Indonesia 2019 merupakan marketplace yang mempertemukan seniman-seniman tari dengan stakeholder seni tari, sekaligus memperkuat net working antar sanggar. Selain sebagai networking acara ini diharapkan agar para seniman-seniman bersolidaritas kepada sesamanya, sehingga bisa menyatukan konsep kesepahaman dan benefit dari semua ini benar-benar untuk mereka dan apa yang didapat dari acara ini, para seniman inilah yang tahu. Dari event ini banyak sekali seniman-seniman ini kemudian berkolaborasi.
“Semarak Budaya Indonesia 2019 juga dipergunakan untuk membuat motivasi agar seniman-seniman ini mengeluarkan karya baru sehingga keragaman seni budaya semakin bertambah dan tidak pupus termakan jaman, serta mengenalkan keragam seni budaya kepada generasi milenial untuk mengenal, ikut serta karena ditangan merekalah semua ini akan dilanjutkan.”